Banyuwangi, 1965. Zaman yang edan—antar kubu saling cekcok berebut lahan. Di antara
kebencian, dua remaja malah saling jatuh cinta; mereka adalah NING, perempuan muda yang
kuat pendirian dari keluarga kubu PKI, dan IHSAN—pemuda berjiwa bebas dari kubu NU.
Keadaan semakin panas ketika berita penculikan jenderal oleh simpatisan PKI mengudara.
REKOSO, ayah Ning yang ketua bromocorah, dan BUSOK, anak buah kesayangannya yang
suka dengan Ning, makin tidak takut pertumpahan darah dalam berebut lahan. RASYID, kakak
dari Ihsan dan ketua Banser NU, mau tidak mau harus menyerang untuk bertahan. Cekcok
berubah adu bacok. Kekerasan berujung maut tidak bisa dihindari. Mampukah Ihsan dan Ning
menemukan akhir bahagia di tengah luka yang semakin lama semakin dalam ?